Friday, April 11, 2014

Berburu Hotel Murah


Travelling hari gini boleh dikata gampang asalkan punya duit. Duit nggak banyak pun sebetulnya masih bisa diakalin untuk bisa travelling, karena yang penting sebetulnya adalah alasan kita untuk travelling, bukan berapa budget yang kita miliki untuk travelling. Tetapi kesulitan yang umumnya dikeluhkan orang adalah biaya tempat tinggal yang nunggak apalagi di musim liburan. Masih enak kalau di tempat travelling ada sanak yang bisa diinepin, lha kalau yang ada cuman hotel? Mosok batal travelling cuman gegara nggak sanggup bayar penginapan? Ah, cupet banget sih.
Kalau Anda travelling pake pesawat dan kebetulan pake Air Asia,
ada juga fasilitas pesan tiket pesawat yang dibanderol dengan pesan hotel sekaligus,
dan biasanya jauh lebih murah.


Kali ini saya akan bagi-bagi tips merencanakan penginapan buat calon-calon pelancong yang ogah nginep di pom bensin atau di mesjid di tempat liburan nanti. Senjata saya apa lagi kalau bukan koneksi internet, dan sedikit pengalaman. 
Rencanakan mau travelling ke mana, kapan, berapa hari, dalam rangka apa. Misal: Mau travelling ke Bandung, tanggalnya sekitaran liburan Lebaran, kira-kira selama tiga hari. Pertanyaan bego adalah “dalam rangka apa” yang dijawab “yaa..mau liat-liat Bandung aja.” Gini aja udah salah besar. Seorang pelancong mesti sudah tahu dari awal apa yang mau dia lakukan di tempat tujuan, apakah mau anjangsana ke tempat sanak sodara, atau mau belanja baju, atau mau liat orang main angklung, atau mau ngedaki gunung. Kalau mau ke tempat sanak sodara itu, catet alamatnya di jalan apa. Belanja di toko mana, jalan apa. Karena kalau sampek di tempat tujuan nggak jelas tujuannya mau ngapain, niscaya yang ada malah kebingungan dan stress sendiri karena mati gaya dan ngira kemacetan di jalan. Padahal aslinya ya karena kesasar lantaran buta pengetahuan akibat mindset yang ketinggian “yang penting sudah nyampek di kota tujuan” (soal itu lihat di sini)

Buka Google Maps dan cari hotel yang kira-kira berada di deket target tempat tujuan. Misalnya mau pergi ke Semarang dan tujuannya adalah jalan-jalan ke Gedung Lawangsewu, ya carilah hotel yang posisinya di deket-deket gedung itu. Biaya transportasi menuju target tempat adalah alokasi yang paling makan banyak biaya nomer 3 setelah biaya transpor ke kota tujuan dan biaya penginapan. Kalau bisa ke target tujuan dengan cara jalan kaki lantaran tempat targetnya di seberang penginapan, ngapain harus nginep di penginapan yang kalau mau ke tempat targetnya harus dijangkau pake taksi?

 Jika Google Maps terasa merepotkan karena waktu kelas empat SD dulu kita ketiduran pas Bu Guru ngajarin cara baca peta, buka website broker hotel. Untuk wilayah Indonesia, saya sendiri merekomendasikan Booking.com dan Agoda.com. Masukkan tanggal liburan yang kita inginkan, dan jangan sekali-kali mengira bahwa harga hotel di bulan Juli sama dengan harga hotel di bulan Februari. Di Booking.com disediakan daftar hotel sesuai kriteria yang bisa kita bikin sendiri, misalnya kita bersedia toleransi dengan harga kamar berapa, kita bersedia ambil hotel yang radiusnya berapa kilometer dari landmark mana. Dengan memasukkan kriteria pencarian kita akan ngeh dengan pasaran harga hotel di tempat tujuan, sehingga kita tahu berapa yang harus kita alokasikan untuk pos penginapan.

 Biasakan baca review-review yang ditulis tamu-tamu yang pernah nginep di hotel-hotel incaran. Di TripAdvisor.com, kita akan terbiasa buat menilai mana review yang kira-kira bener dan mana review yang cuman fitnah belaka. Perhatikan kata-kata kunci seperti “saya tidak bisa tidur nyenyak”, “air di kamar mandi nggak keluar”, “sarapannya cuman nasi goreng”, atau “bantalnya bau”. Rumus saya simpel: tamu dari Eropa nggak pernah bohong soal kebersihan, tamu dari India nggak pernah bohong soal makanan.

"Ada kalanya harga di website broker hotel lebih murah ketimbang harga di website hotelnya sendiri. Karena kadang-kadang harga di broker nggak termasuk fasilitas sarapan. Lebih parah lagi, kadang-kadang kamarnya nggak ada jendelanya. Jaringan hotel F*ve itu yang saya hapal sering banget kasih kamar nggak pakai jendela."

 Booking.com punya banyak foto-foto yang diunggah sendiri oleh tamunya. Kadang-kadang foto tamu lebih “real” ketimbang foto yang diunggah dari website hotelnya coz ada foto-foto candid seperti noda kopi di sprei, sudut kamar yang ada laba-labanya, atau furnitur kamar mandi yang udah berkarat. Agoda.com punya fasilitas peta yang menunjukkan banyak pilihan hotel dalam satu perimeter, plus kalau daftar jadi anggota Agoda.com ada fasilitas loyalti buat pelanggan. Website hotel juga punya kelebihan karena nyediain nomer telepon yang bisa dikontak sendiri, dan kadang-kadang ada chatroom juga buat nanya-nanya langsung sama pegawai hotelnya.

Beberapa fasilitas yang cukup penting untuk travelling: Sarapan sangat berguna buat Anda yang buta daerah tujuan. Meskipun cuman makan nasi goreng bikinan hotel, tapi pengisian perut di pagi hari sangat menentukan mood buat kegiatan travelling hari itu. Airport transfer yang disediakan hotel sangat berguna untuk menghindari taksi bandara yang doyan morotin turis.

Nah, deretan tanggal merah sebentar lagi lho, Jemaah. Anda mau jalan-jalan ke mana?